Trouble

Semua terjadi beberapa kali~
      Oh, egoiskah aku? Aku hanya melihat dengan lensaku, tapi tidak mampu melihat apa yang ada dalam layar pandangmu, boy. Dan, aku membiarkan diriku terjebak. Praktis, aku menjadikan diriku gadis teregois di matamu.
      "Kamu menulis atas dasar perasaanmu, bukan?"
      "Ya."
      "Sudah kuduga."
      "Lantas?"
      "Menulis hanya karena kau merasa sedih atau bahkan kecewa, itu buruk."
      "Ya. Aku tau. Kemudian?"
      "Come on!"
      "APA?!" ------- E.N.D D.I.A.L.O.G.U.E

      Mana tembok? Aku mau nampar tembok nih `~` hhm..
Banci banget situasi kayak gitu. Kamu sok banget, boy!
      Emang kenapa kalo aku nulis karena aku sedih atau kecewa? Trus aku mesti bilang cihuyy gitu? Boy, itu hak aku kan? Hak aku buat nulis apapun yang aku mau. Terserah apa kata hati aku, terserah kapan aku moodnya, terserah tanganku mau ngetik apa aja, terserah diri aku INTINYA!!

Hampir Flasback~
      Aku memvonis diriku sendiri, bahwa aku mengidap Writer's Bloc sejak beberapa bulan lalu. Buruk banget :( Gk ada lg yang bikin imajinasi, mimpi, serta ideku hidup dan nyata. Siapa yang mesti aku percaya lagi? Akan ku beri pada siapa "Lenteraku"? Mampukah orang itu menunjukkan jalan menuju harapan terbesarku? Dan "Lenteraku" akan ia jadikan apa? Hufht =((
      Namun, terkadang aku sadar. Ide itu tidak hanya datang karena kita yang jemput. Tapi juga akan datang karena ide itu sendiri yang menjemput kita. Really? o.O
      Dan please. Semenjak "Lenteraku" redup, belum ada yang bisa membuatku menemukan ide-ide itu. Akibatnya aku frustasi! Tensi darahku mungkin aja naik sewaktu-sewaktu. Dan tanpa sengaja aku melontarkan kata-kata yang tak pernah kusadari mampu melukai hati orang lain. MAAF. So, don't make me angry.
      Saat ini, aku berharap sebuah ide menjemputku. I do hope..
   
abcs