Siapa sih makhluk tuhan yang diberi gelar guru? Tentu semua orang sudah
tahu pengertiannya. Guru adalah orang yang digugu dan ditiru (dalam bahasa jawa
kuno) yang artinya orang yang patut kita teladani dan kita ikuti. Dari hal itu
kita harus menyadari bahwa menjadi guru itu tidak mudah karena apapun yang kita
lakukan niscaya akan dicontohkan oleh muridnya. Jadi, seorang guru haruslah
menjadi orang yang baik bagi murid atau anak didiknya.
Terus muncullah pertanyaan di dalam benak kita, gima sih kriteria seorang
guru yang sering jadi favorit bagi muridnya? Tentu jawabannya tidak mudah dan
tentunya setiap murid punya jawaban yang berbeda. Dan ini 10 kriteria guru yang
nyata dan menarik berdasarkan sifat dan sikapnya masing-masing.
Kriteria pertama yaitu: OTORITER. Mendengar kata otoriter saja telinga
kita serasa risih dan rasanya ingin mengakhiri pembicaraan ini. Wajar saja,
guru ini paling ditakuti dan dibenci oleh muridnya. Soalnya beliau selalu
menyulitkan, bukannya pelajaran masuk tapi kami malah takut memandang paras
wajahnya yang seram dan menakutkan. Selain itu, guru yg satu ini tidak
segan-segan menghukum muridnya dengan hukuman yang bisa menyiksa fisik dan
mental, jiwa dan raga bahkan lahir dan bathin. But “it's my teachers”.
Kritea kedua yaitu: TEORITIS. Guru ini memegang teguh yang namanya teori
dalam pelajarannya, sampai-sampai sering dimasukkan ke dalam kehidupan
sehari-hari. Padahal itu nggak penting-penting banget kok. Biasanya guru ini
memiliki temperamental rendah sehingga sering mendapat olokan dari kami. But “it’s my teachers”.
Kriteria ketiga yaitu: SERIUS. Guru ini sangat amat menginginkan anak
didiknya mengerti dan paham akan apa yang diajarkannya sehingga beliau tak
segan memarahi murid yang mengganggu dalam proses belajar. Guru ini biasanya pemarah.
Hal ini baik sih, tapi kalau serius terus yang ada malah semua murid jadi
stress. But “it’s my teacher”.
Kritearia keempat yaitu: CUEK. Guru ini paling sulit dimengerti jalan
pikirannya, soalnya beliau hanya memberikan dan terus memberikan materi yang
seharusnya kami dapat tanpa mau berpikir keras agar kami paham. Dan pada
kenyataannya, sebagian besar murid hanya diam dan terpana akan tingkahnya yang
konyol. But “it’s my teachers”.
Kriteria kelima yaitu: LEBAY alias berlebih-lebihan. Guru yang satu ini
agak aneh dan unik. Pasalnya, beliau terkesan selalu membuat hal-hal sepele
menjadi besar dan menggemparkan sehingga beliau akan dating sebagai superhero
yang berhasil meredam hal itu. Melihat hal itu kami hanya dapat berdiam diri
dengan memasang wajah antusias dan kadang tertawa kecil. But “it’s my teachers”.
Kriteria keenam yaitu: SOK bin SOMBONG. Nah, guru yang satu ini sangatlah
membuat murid menjadi muak akan omongannya. Pasalnya, beliau terus berbicara
dengan nada yang lantang bagi seorang inspiratoryang terus membanggakan diri
dan orang-orang yang kenal dengan beliau tanpa ada bukti-bukti berarti. Hal
itulah yang membuat beliau terlihat sangat terkenal di hadapan kami. But “it’s my teachers”.
Kriteria ketujuh yaitu: SEMAUNYA. Guru ini sering kita jumpai tanpa kita
merasa sadar akan kehadirannya. Guru ini sering membuat aturan-aturan yang
hanya menyulitkan kami dalam berkreasi di dalam kelas. But “it’s my teachers”.
Kriteria kedelapan yaitu: ENJOY. Guru ini bersikap cool tanpa tersirat
sedikit pun wajah yang dapat membuat kami terbelenggu dalam penjara pendidikan.
Guru ini banyak disenangi oleh murid. Soalnya, materi-materi yg diberikan
terkesan mudah dipahami karena penyampaiannya yg bersahabat tapi tidak sedikit
murid yg menyalahgunakan hal ini sehingga mereka terkesan bermalas-malasan dan
guru ini kurang dihargai. But “it’s my
teachers”.
Krteria kesembilan yaitu: HUMORIS. Guru ini paling banyak mendapat respon
dari murid. Hal ini dikarenakan beliau tdak segan-segan untuk menjadikan
dirinya bahan olokan bahkan beliau sering mengeluarkan hal-hal yang konyol yang
dapat membuat kami terhipnotis dari kejenuhan dalam belajar. Guru ini sering
kita jumpai hampir disetiap angkatan. But
“it’s my teacher”.
Kriteria kesepuluh yaitu: PENGERTIAN. Guru ini paling dihormati, dan
disayangi oleh murid karena beliau selalu dan terus mencoba untuk mengerti kami
selaku murid sehingga secara tak sadar kami pun merasa patut untuk mengerti dan
memahami apa yang beliau inginkan sehingga terjalinlahsuasana kehangatan cinta
di kelas. Hal ini menjadikan kami serasa belajar di rumah sendiri dengan
suasana keakraban yang kental. Namun, guru ini sangat sulit untuk dideteksi
alias sulit untuk dicari. Bagaikan mencari jarum ditumpukan jerami, sulitkan? But “it’s my teachers”.
Itulah guru-guru yang pernah kujumpai selama perjalanan hidupku. Ironis
sih kedengarannya but “it’s my teachers”,
orang yg telah diutus oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk membuatku memiliki
kepandaian, kemampuan, pengalaman, dan banyak hal lain yang membuat hidupku
lebih berarti dan bermanfaat, baik bagi diriku sendiri maupun bagi orang lain.
Beliau tidak segan-segan menyerahkan hidupnya untuk berbagi ilmu dengan orang
lain sehingga pantas beliau disebut “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” dan orang tua
kedua dalam kehidupanku.
So’ bagaimana pun sifat dan sikap gurumu, jangan pernah sekalipun kita
membuatnya merasa tersakiti karena beliau hanyalah manusia biasa yang memiliki
kekhilafan, sifat dan sikap masing-masing. Kita yang sekarang tak aka nada
apa-apanya tanpa jasa-jasa beliau yaitu, Guru. Thanks to my teachers before :D
*)Diadopsi dengan perubahan dari Buletin Dwimingguan SPIRIT SMADA Edisi
XXXI, 26 okt ‘11
Posting Komentar